Nama Tafsir
al-Sya’rawi diambil dari nama asli pemiliknya yakni Syeikh Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi
(wafat -1998). Menurut Muhammad ‘Ali Iyazi judul yang terkenal dari karya ini
adalah ‘ Tafsir al-Sya’rawi - Khawatir
al-Sya’rawi Haula al-Qur’an al-Karim. Pada mulanya, tafsir ini hanya diberi
nama Khawatir al-Sya’rawi yang dimaksudkan sebagai sebuah perenungan (Khawatir)
dari diri al-Sya’rawi terhadap ayat-ayat al-Qur’an.
Kitab ini merupakan
hasil kreasi yang dibuat oleh murid al-Sya’rawi, iaitu Muhammad al-Sinrawi dan
‘Abd al-Waris al-Dasuqi dari kumpulan pidato-pidato atau ceramah-ceramah yang
dilakukan al-Sya’rawi. Sementara itu, hadis-hadis yang terdapat di dalam kitab
Tafsir al-Sya’rawi di takhrij oleh Ahmad ‘Umar Hasyim. Kitab ini diterbitkan
oleh Akhbar al-Yaum Idarah al-Kutub wa al-Maktabah pada tahun 1991 (tujuh tahun
sebelum al-Sya’rawi meninggal dunia). Dengan demikian, Tafsir al-Sya’rawi ini
merupakan kumpulan hasil-hasil pidato atau ceramah al-Sya’rawi yang kemudian di
edit dalam bentuk tulisan buku oleh murid-muridnya.
Adapun dilihat dari
isi dan sistematikanya, tampak bahwa kitab ini terdiri dari 18 jilid yang dapat
digambarkan dalam tabel berikut ini:
NO. JILID ISI
1. I Pendahuluan, Qs. al-fatihah sampai Qs. al-Baqarah ayat 154
2. II Qs. al-Baqarah ayat 155 sampai Qs. Ali Imran ayat 13.
3. III Qs. Ali Imran ayat 14 sampai 189.
4. IV Qs. Ali Imran ayat 190 sampai Qs. An-Nisa’ ayat 100.
5. V Qs. An-Nisa’ ayat 101 sampai Qs. Al-Maidah: 54.
6. VI Qs. Al-Maidah: 55 sampai Qs. al-An’aam: 109.
7. VII Qs. al-An’aam: 110 sampai Qs. al-A’raf: 188.
8. VIII Qs. al-A’raf: 189 sampai Qs. At-Taubah: 44
9. IX Qs. At-Taubah: 45 sampai Qs. Yunus: 14.
10. X Qs. Yunus: 15 sampai Qs. Hud: 27.
11. XI Qs. Hud: 28 sampai Qs. Yusuf: 96.
12. XII Qs. Yusuf: 97 sampai Qs. Al-Hjr: 47.
13. XIII Qs. Al-Hjr: 48 sampai Qs. Al-Isra’: 4.
14. XIV Qs. Al-Isra’: 5 sampai Qs. Al-Kahfi; 98.
15. XV Qs. Al-Kahfi; 99 sampai Qs. Al-Anbiya’: 90.
16. XVI Qs. Al-Anbiya’: 91 sampai Qs.an-Nur: 35.
17. XVII Qs.an-Nur: 36 sampai Qs. Al-Qasas: 29.
18. XVIII Qs. Al-Qasas: 30 sampai Qs. Ar-Rum: 58.
Berdasarkan tabel
tersebut, maka tafsir ini tidak memuat dari surah Luqman hingga surah an-Nas
atau dari pertengahan Juz 21 hingga akhir Juz 30 dalam al-Qur’an.
Sementara itu,
dilihat dari metodenya, Tafsir al-Sya’rawi ini susah untuk di petakan. Sebab,
tafsir ini merupakan tafsir bi al-lisan atau tafsir sauti (hasil pidato atau
ceramah yang kemudian di bukukan). Dengan demikian tafsir ini tidak ditulis
dalam bentuk tulisan ilmiah. Namun, secara umum tafsir ini menggunakan metode
gabungan antara tahlili dan tematik. Dengan kata lain al-Sya’rawi menggunakan
metode tahlili, iaitu menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan memaparkan segala
aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu dan menerangkan
makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan
penafsir, kemudian ia menjelaskan dengan menggunakan metode dan pendekatan
tematik, iaitu membahas ayat-ayat al-Qur’an dalam sebuah tema yang teratur.
Dalam hal ini ‘Usman
Abd al-Rahim al-Qamihi menyimpulkan metode dan langkah-langkah yang ditempuh
al-Sya’rawi dalam menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an, yakni:
1.
Dalam tafsir ini memuat perenungan-perenungan dan
pandangan-pandangan yang tajam.
2.
Mengandung tafsir maudu’i, yakni dalam membahas ayat
al-Qur’an ia mencoba mengkajinya pada satu tema.
3.
Tafsir ini
merupakan Tafsir Sauti (hasil ceramah yang kemudian ditulis).
4.
al-Sya’rawi adalah orang yang ahli dalam bahasa dan
sastra Arab, maka ia selalu berangkat dari analisa bahasa ketika menafsirkan
sebuah ayat.
5.
Berusaha menyingkap Fasahah al-Qur’ani (kehebatan
al-Qur’an) dan rahsia sistematikanya.
6.
Tujuan dari tafsir ini adalah untuk perbaikan sosial
(al-islah al-ijtima’i), moral, dan tarbawi (pendidikan).
7.
Menyingkap ayat-ayat hukum dan melihat asbab al-nuzul-nya.
8.
Menggabungkan antara pendalaman dan kesederhanaan dalam
menafsirkan dan menyampaikannya.
9.
Menggunakan metode Analisis dan Tematik, dan berusaha
menghubungkan antara ayat (munasabah al-ayat).
10. Terkadang bernuansa sufistik.
11. Menggunakan gaya bahasa (uslub),
retoris-dialogis (al-mantiqi al-jadali).
12. Menyingkap penemuan-penemuan ilmiah dalam
al-Qur’an.
Sampai di sini dapat
dikatakan bahwa karakteristik dari kitab Tafsir al-Sya’rawi adalah Tafsir Sauti
(hasil ceramah yang kemudian ditulis), dengan pembahasan yang luas, tidak
terikat oleh satu metode tertentu dalam metodologi tafsir al-Qur’an. Sementara
itu, secara umum corak dari kitab tafsir ini adalah adabi ijtima’i yakni sosial
kemasyarakatan, progresif untuk melakukan perubahan dan perbaikan kehidupan
sosial yang lebih baik. Dikatakan secara umum, karena tafsir ini tidak
menekankan corak, melainkan menekankan pengungkapan “ruh” al-Qur’an sebagai
sumber hidayah bagi umat manusia.
Terjemahan Kitab Tafsir al-Sya’rawi;
Kitab Tafsir al-Sya’rawi ini telah diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia oleh Tim Terjemah Safir al-Azhar, Indonesia yang
diketuai oleh Zainal Arifin. Setakat yang saya tahu kitab tafsir ini telah
diterjemahkan dari juz 1 s/d 30, kecuali juz 27 s/d
29. Tafsir ini terdiri dari 13 jilid. Dalam koleksi saya,
hanya ada Jil. 1-5 sahaja.
Tambahan:
Saya dapati ceramah
al-Sya’rawi yang mentafsirkan Juz ‘Amma telah dibuku dan diterbitkan oleh Dar
al-Rayah, Mesir pada tahun 2008. Anda boleh mendownload Tafsir al-Sya’rawi dan
Tafsir Juz ‘Amma dengan mengklik link di bawah;
1.
تفسير جزء عم
2.
خواطري حول القرآن الكريم - تفسير الشعراوي
Beli terjemahan Tafsir al-Sya'rawi online; http://dutaazharmedan.com/tafsir-sya'rawi.html
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBeli terjrmah nya dimna ya?
ReplyDeleteBoleh minta info kontak nya
ReplyDeleteBeli terjemahannya dimana ya kak
ReplyDeleteMasih Ada jual tarjemahannya gk ya?
ReplyDeleteTolong carikan terjemahannya...
ReplyDeleteayat yang menerangkan konsep zakat dalam kitab imam sya'rawi
ReplyDelete